Seminggu lalu, Raisya wartawan Harian Detik mewawancarai saya tentang kegiatan kampanye #SavePustakaJaya. Wawancara ini sendiri berlangsung cukup intens di sela jadwal kerja yang padat. Pada intinya, dari sisi wartawan, perihal nasib Pustaka Jaya ini sepertinya luput dari perhatian kalau saja tidak ada gerakan kampanye para pembaca untuk mencoba menyelamatkannya.
Dari saya, tentu saja berharap Pustaka Jaya benar-benar bisa “selamat” dalam badai perindustrian perbukuan. Tetapi semua kembali pada mereka. Karena yang penting diketahui lewat gerakan kampanye #SavePustakaJaya adalah sebuah pesan psikologis baik kepada penerbit Pustaka Jaya maupun kepada masyarakat luas bahwa keberadaan mereka penting dan banyak pembaca yang betul-betul peduli, meskipun dalam tempo yang pendek ini hanya “kecil” nilai sumbangsihnya.
![]() |
Artikel "Berharap Pustaka Kembali Jaya" |
0 comments:
Posting Komentar